Jumat, 03 April 2015

Disyukuri atau Disesali?

Saya pendiam dan tidak pandai bergaul. Saya menyesal? Tidak, saya mensyukurinya. Saya memiliki beberapa sahabat dan pasangan yang sudah "klik" dan benar-benar tau bagaimana saya. Saya bersyukur saya pendiam, mungkin itu adalah cara Allah menjaga saya agar tidak rentan bergunjing. Memelihara lidah saya dari kata-kata yang tak bermanfaat. Tentu saja saya pernah bergosip, munafik kalau saya bilang tidak pernah bergosip. Tetapi setidaknya meminimalisir keinginan bergosip dengan orang lain yang hanya sekedar teman atau kenalan.

Saya tidak tinggi dan kurus. Saya menyesal? Tidak, saya bersyukur. Walaupun tak jarang saya berkata saya ingin lebih tinggi dari ini, tapi saya syukuri keadaan saat ini. Dengan tubuh minimalis seperti ini saya jadi bebas memakai heels ataupun wedges dengan hak sekian centi, tentunya tanpa melampaui tinggi pasangan saya. Tubuh saya tidak berisi. tapi alhamdulillah hingga detik ini saya tidak pernah sakit parah dan dirawat dirumah sakit. Saya juga berfikir, berapa banyak wanita diluar sana yang mati-matian diet untuk mendapatkan tubuh langsing. Sedangkan saya mau makan berapa banyak pun tubuh saya akan tetap segini. Tetap bersyukur. Mau kurus ataupun gendut, yang terpenting adalah sehat.

Tangan kanan, tangan kiri, dan kaki kiri saya pernah patah dan tulangnya bergeser karna saya cukup nakal waktu kecil. Saya menyesalinya? Tidak saya mensyukurinya. Tidak sempurna memang, tapi hal itu tidak menghalangi saya untuk ikut menjadi paskibra waktu SMP, pernah ikut-ikut fashion show meskipun tidak menang, dan yang lebih sering menari kesana kemari ikut lomba membawa nama sekolah. Kadang menari untuk mengisi acara pernikahan, dan menari untuk menyambut presiden atau pejabat. Bahkan waktu SMA saya pernah mengajar nari. Saya tidak peduli pada tangan dan kaki yang tulangnya bengkok. Saya mensyukurinya.

Bukan berarti karna saya bersyukur dengan 3 hal diatas lantas saya bangga dengan diri saya sekarang. Tentu saja belum, saya belum menjadi apa-apa. Masih menjadi manusia yang terus belajar dan berjuang untuk lebih baik kedepannya dan seterusnya. Saya hanya ingin mensyukuri mulai dari hal-hal kecil agar saya tak kufur nikmat lantas terhalang mendapatkan hal-hal yang lebih besar.
Masih banyak lagi hal-hal yang menjadi kekurangan saya namun saya mensyukurinya. Tapi dikarenakan mata ini sudah sangat lelah karena hari sudah sangat larut, maka saya cukupkan sampai disini.
Terimakasih yang sudah meluangkan waktu "tersasar" di blog saya :)

Tidak ada komentar: