Selasa, 02 Juni 2015

Just Sharing

Belakangan ini aku lagi menjalani keseharian dengan beberapa sosok wanita yang menurut aku super woman. Entah kenapa aku bisa bergabung dengan mereka, jujur aku minder banget. Mereka adalah wanita-wanita sederhana dengan pakaian syar'i menghijabi tubuh mereka. Wanita yang sama sekali tidak memikirkan gengsi, yang tidak melabeli tubuh mereka dengan pakaian atau make up branded, namun inner beuty yang mereka miliki cukup terpancar. Wanita yang berbeda dari wanita pada umumnya yang kerap dijadikan objek marketing sebuah perusahaan. Mereka wanita yang berdiri dengan kaki mereka sendiri, bukan digerakkan oleh oknum demi keuntungan materi. Yang ada dibenak mereka adalah kerja keras agar bisa menolong dan membahagiakan orang-orang yang terkena musibah dan membutuhkan uluran tangan. Perkara materi atau finansial mereka tak begitu ambil pusing, kenyataannya rejeki mereka dimudahkan dan dicukupkan oleh Tuhan. Begitulah hukum alam untuk orang yang dermawan.

Mulanya aku ragu untuk bergabung. Karna aku sendiri berbeda jauh dari mereka. Awal mula aku mendatangi mereka dengan high heels plus skinny pants plus lipstik tebal, dan aku pikir ini benar-benar failed. Kenyataannya mereka menerima dan merangkul dengan baik. Prasangka burukku berkata mungkin nantinya aku akan diceramahi perkara pakaian atau ini itu dan sebagainya. Kenyataannya tidak, mereka tidak pernah menyinggung apa yang aku pakai. They are not judging me by my cover, tapi betul-betul dari kemampuan dan niat yang aku miliki. Dan aku juga tidak ingin jadi ustadzah wanna be atau mendadak malaikat karna sudah bergabung dengan mereka, tidak. Aku akan jadi diriku sendiri. Hanya saja aku akan lebih tau diri ketika berada didalam inner circle mereka.

Kami melakukan hal-hal yang sama sekali belum pernah kulakukan seumur hidup. Pernah suatu hari aku sedang sendirian dan menonton berita ditelevisi terkait pengungsi Rohingya di Aceh. Seriously, aku nangis. Melihat ratusan orang berada diatas kapal ditengah lautan tanpa ada makanan. Bahkan mereka meminum air kencing mereka sendiri. Yang tidak bertahan dan meninggal dunia diceburkan kedalam laut. Sempat membatin sendirian "Ya Allah, aku bisa apa?". Kadang melihat berita-berita seperti itu aku akan menangis sendirian, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku cuma makhluk apatis yang hanya bisa menonton mereka dari jauh.

Tak lama kemudian Tuhan kasih jawaban. Aku diberi kesempatan menjalankan misi kemanusiaan peduli Rohingya, melalui lembaga peduli umat Daarut Tauhid pimpinan Kiai Haji Abdullah Gymnastiar yang didalamnya ada wanita-wanita super yang aku sebut diatas.

Aku yakin sekali tidak banyak orang yang berani menjalankan misi ini. Aku pun mulanya seperti itu karna memikirkan gengsi, membawa kotak sumbangan dengan syal relawan kemudian berkeliling dikeramaian. Tapi kemudian aku berpikir, mengapa harus malu, kami mengumpulkan dana bantuan untuk orang yang terkena musibah, bukan untuk kantong pribadi. Apalagi orang seperti aku yang sulit bersosialisasi dengan orang-orang baru, hal itu cukup berat. Tapi yang harus aku lakukan adalah melampaui diriku sendiri. Semua berjalan lancar, meskipun saat itu akan ditemukan manusia dengan berbagai macam watak dan karakter. Niat baik insyaallah dimudahkan dan dilancarkan oleh Tuhan. Tapi dari situ aku percaya, masih banyak orang baik dimuka bumi ini.

Bersama ustad-ustad muda yang merupakan senior kami, kami berjalan menyusuri keramaian. Matahari sedang terik, tapi beruntungnya aku ditugaskan ditempat yang teduh. Salah satu temanku adalah Ibu muda yang usianya masih dibawahku, anaknya masih bayi berusia 1,5 tahun. Melihatnya aku betul-betul tertampar, dia saja mau menjalankan misi kemanusiaan ini dengan ikhlas bahkan harus meninggalkan bayinya dirumah, kenapa aku harus gengsi?

Aku tidak berjanji akan kuat dan terus menjalani misi peduli umat lainnya. Mungkin nanti bisa saja ditengah-tengah aku lelah dan menyerah, atau mungkin aku goyah karna ada sesuatu hal yang menjanjikan materi, toh aku cuma manusia biasa. Hanya saja aku akan berusaha semaksimal dan semampuku untuk tetap bertahan dan belajar. Aku selalu meminta pada Tuhan agar dijauhkan dari orang-orang jahat dan didekatkan dengan orang-orang baik, dan sekarang Tuhan sedang mendekatkan. Aku yakin Tuhan meletakkan kita disuatu tempat bukan tanpa alasan, kita akan ditempa menjadi orang yang lebih kuat dan bermanfaat dengan pengalaman yang telah didapatkan.

Karna ada yang lebih penting daripada menjadi orang hebat, orang berlimpah materi, ataupun orang pintar, yaitu menjadi orang baik dan bermanfaat. (Itu quote dari twitter tapi aku lupa nama akun yang ngetweet). Ya, semoga saja kita termasuk dalam golongan orang-orang yang baik dan bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar: