Contohnya, orang gemuk bisa jadi kurus bahagia. Orang kurus bisa gemuk bahagia. Tidak ada parameter khusus untuk kebahagiaan. Nilai-nilai kebahagiaan tiap orang beda-beda.
Setiap orang juga punya cara sendiri-sendiri untuk berbahagia. Tidak ada yang berhak memaksakan pendapatnya pada orang lain. Selama cara dia berbahagia tidak merugikan orang lain.
Cara setiap individu mengekspresikan kebahagiaannya pun berbeda-beda. Ada yang excited, energik, gembira meluap-luap, atau tertawa sumringah dengan wajah berseri-seri, ada juga yang ekspresi wajah maupun bahasa tubuhnya biasa saja tapi hatinya bahagia. Kalau aku itu yang terakhir, hati boleh gembira tapi ekspresi datar-datar aja. Tapi sungguh, aku bisa merasa sangat happy dengan hal-hal yang mungkin sepele dan nggak seberapa. Paling tidak itu kan melatih hati agar mudah bersyukur untuk kebaikan-kebaikan kecil. Hal-hal kecil yang bisa bikin aku happy diantaranya; hujan (tanpa geledek) dan aroma udara sehabis hujan, lipstik baru, pakaian yang nyaman dipake, cuaca yang adem (aku bisa suddenly badmood kalo kegerahan), buku bagus, film bagus, lihat bintang atau pelangi, dan masih banyak lagi.
Bahagia juga berkaitan erat dengan selera. Misal, si A happy kalo nonton film action dan si B suka nonton drama romantic (dan aku penggila dua-duanya). Ya sah-sah aja. Akan menjadi salah kalau si A memaksa si B agar menonton film action dan menilai drama romantic itu norak. Ya tidak bisa seperti itu. Karna selera adalah hal yang tidak bisa diperdebatkan didunia ini. Taste dan ketertarikan tiap orang kan berbeda-beda, dan itu bagus sih menurut aku. Berarti dengan mengetahui taste dia sendiri berarti dia mengenal dirinya sendiri dan menjadi dirinya sendiri. Ada lho yang tidak mengenal dirinya sendiri, tidak tau seleranya seperti apa, yang pasti ikut-ikut orang ajalah. Kalo orang begini ikut begini, lihat orang lain begitu ikut begitu juga. Itu kan nggak konsisten namanya, seperti tidak punya jati diri.
Nah gitu sih menurutku, menurutku yaaa...
Nah gitu sih menurutku, menurutku yaaa...
Jadi intinya, kita berhak bahagia dengan cara kita masing-masing selama tidak merugikan orang lain. Selamat berbahagia! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar