Happy Eid Mubarak for every moslem in the world!
Telat ya... telat banget lah ini udah H+10
Jujur ya, rasanya kok Idul Fitri tahun ini buat aku sangat terburu buru dan kurang berasa. Itu buat aku aja sih. Orang orang lain mah tetep berasa ya. Kenapa ya? apa mungkin aku banyak dosa? ya ampun semoga enggak ya Naudzubillahimindzalik...
Ini tuh kali pertama dimana aku merayakan lebaran dengan status sebagai pekerja. Lebaran tahun lalu masih mahasiswi. Bulan Ramadhan dulu, duluuu banget sebelum kuliah aku udah pernah kerja, tapi nggak sampe lebaran. Jadi lebaran tahun ini emang pengalaman pertama, dan sebenernya pas hari H lebaran pun aku masih dibebankan pekerjaan meskipun sedikit dan nggak berat. Masuk kerja kekantor sih enggak, dikasih libur 3 hari, hiks, dan tetep sembari open house dan silaturahmi kerumah rumah orang aku juga mesti standby.
Ngeluh? enggak lah, sebisa mungkin aku mensyukuri. Ini alhamdulillah loh aku bisa libur 3 hari meskipun kebanyakan orang libur 1 minggu, diluar sana ada yang enggak libur kerja sama sekali. Misalnya kayak pramugari, atau waitress, atau orang orang yang kerja di tempat tempat wisata yang mana hari libur seperti lebaran malah semakin rame.
Niat ngeluh sih enggak, cuma yaa agak kaget aja kali ya mengingat lebaran tahun lalu masih leluasa kesana kemari jalan sama temen. Tahun ini? cuma sempet ketemu sama 2 teman baikku Tari dan Widya, temenku pas kelas 3 SMA, itupun ketemunya hari senin pas aku udah mulai aktif ngantor. Pulang ngantor langsung ketemu mereka berdua buat makan mie aceh bareng sambil ngobrol. Kebetulan temenku Widya ini pulang ke Jambi setahun sekali karna dia kerja dan ngekost di Jakarta. Ketemu cuma 2 jam, kita nggak sempet poto poto selfie kayak orang orang. Waktu 2 jam bener bener kita pake buat ngobrol sharing kehidupan pribadi kita masing masing.
See you next year, Widya! :')
Iya, cuma ketemu mereka berdua doang lebaran tahun ini. Kalo pacar alhamdulillah lah ya pasti dan harus sempet ketemu. Terus sama teman teman Lumutku juga nggak ketemuuu, mereka tetep silaturahmi kerumah dan cuma ngobrol sama Ibuku karna aku kerja. Sedih sih nggak bisa ketemu mereka, ini udah kali kedua aku absen ngumpul. Kemarin pas buka bareng juga nggak bisa ikutan karna alasan yang sama. Sama temen temen segeng waktu kelas 1 SMA juga nggak sempet ketemu, cuma sama Tari aja, sama Marisa dan Lita nggak ketemu. Padahal kita udah atur jadwal lebaran kedua, tapi karna Marisanya lagi ada musibah, yaaa kita ngga bisa kumpul, ya gimana namanya musibah.
Ini juga kali pertama aku dan keluarga ngerayain lebaran di rumah baru. Jadi aku rasa wajar kalo temen yang datang cuma Lumut aja a.k.a Tina, Tini, Tutut, Oca. Karna cuma mereka yang tau rumahku. Yang lainnya aku rasa pada datang kerumahku yang lama, karna aku emang nggak ngabarin waktu pindah rumah, cuma ngabarin temen yang deket deket aja.
Lebaran kali ini juga ada yang berbeda, karna biasanya kan lebaran pertama kita keluarga besar ngumpul dirumah nenek yang dari ayahku, tapi sekarang udah enggak, karna nenek udah meninggal beberapa bulan yang lalu. Nenek dari Ibuku juga udah meninggal. Jadi lebaran pertama kita sekeluarga dirumah nggak kemana mana, keluarga besar yang datang berkunjung kerumah.
Saking gimana kacau balaunya pikiran aku pas lebaran karna lagi masa peralihan kayak gini, aku nggak begitu ngeh kalo ponakanku Nadia ulang tahun pas lebaran pertama itu. Sehari sebelumnya aku udah kasih kado ke dia, terus entah karna aku lupa atau emang banyak pikiran, yaelah banyak pikiran, beberapa hari berikutnya aku temenin dia beli tas dan peralatan sekolah di mall, dan aku kasih kado lagi deh. Hehehe, gapapa lah ya berarti itu emang rejekinya dia.
Jadi mungkin bukan hari lebarannya yang terburu buru, karna sehari tetep 24 jam nggak kurang nggak lebih, tapi mungkin pikiran dan mindset aku sedang dalam fase peralihan, berasa agak aneh, jadi pikiran agak ngehang dikit. Selain itu juga kebiasaan lebaran yang berubah dan berbeda dari biasanya. Semua akan berubah pada waktunya :')
Minggu, 26 Juli 2015
Sabtu, 18 Juli 2015
Blue.
Malam ini malam yang berbeda dari yang biasanya.
Hanya ada aku, notebook ini, sekaleng minuman soda, dan tisu tisu yang kugunakan untuk menutup mulutku ketika bersin dan menyeka air mataku.
Ya, aku yang tidak pernah suka minuman bersoda tiba tiba malam ini aku ingin meminumnya sebanyak banyaknya.
Ya, aku saat ini sedang tidak sehat karna flu yang menyerangku sejak seminggu yang lalu.
Ya, aku sedang menangis...
Butiran air hangat ini terus saja mengalir, membasahi pipiku, beberapa ada yang terjatuh ke lantai.
Ada sesuatu yang mengejutkanku
Benar benar mengejutkanku.
Tadinya tubuh dan mata ini begitu lelah
Tapi sekarang, bahkan berbaring saja aku sudah tak ingin lagi.
Hanya ingin duduk disini, disudut ruang kamar, disudut favoritku, di tempat aku biasa menghabiskan waktu untuk menangis... kadang berdo'a.
Ya... mungkin aku salah.
Mungkin aku melupakan hal hal penting.
Jujur saja, aku saat ini memang tengah fokus pada satu hal, pekerjaan.
Aku dituntut untuk profesional.
Tapi meskipun begitu aku punya kehidupan pribadi,
harusnya aku adil.
Tapi entahlah, saat ini pikiranku begitu kalut.
Aku serahkan pada Dia Yang Maha Membolak Balikan Hati...
Ya... mungkin aku salah, dan aku pasrah...
Hanya ada aku, notebook ini, sekaleng minuman soda, dan tisu tisu yang kugunakan untuk menutup mulutku ketika bersin dan menyeka air mataku.
Ya, aku yang tidak pernah suka minuman bersoda tiba tiba malam ini aku ingin meminumnya sebanyak banyaknya.
Ya, aku saat ini sedang tidak sehat karna flu yang menyerangku sejak seminggu yang lalu.
Ya, aku sedang menangis...
Butiran air hangat ini terus saja mengalir, membasahi pipiku, beberapa ada yang terjatuh ke lantai.
Ada sesuatu yang mengejutkanku
Benar benar mengejutkanku.
Tadinya tubuh dan mata ini begitu lelah
Tapi sekarang, bahkan berbaring saja aku sudah tak ingin lagi.
Hanya ingin duduk disini, disudut ruang kamar, disudut favoritku, di tempat aku biasa menghabiskan waktu untuk menangis... kadang berdo'a.
Ya... mungkin aku salah.
Mungkin aku melupakan hal hal penting.
Jujur saja, aku saat ini memang tengah fokus pada satu hal, pekerjaan.
Aku dituntut untuk profesional.
Tapi meskipun begitu aku punya kehidupan pribadi,
harusnya aku adil.
Tapi entahlah, saat ini pikiranku begitu kalut.
Aku serahkan pada Dia Yang Maha Membolak Balikan Hati...
Ya... mungkin aku salah, dan aku pasrah...
Rabu, 17 Juni 2015
Everything Has Change
Seiring berjalannya waktu...
Prioritas perlahan berubah
Keinginan perlahan berubah
Kebiasaan perlahan berubah
Doa perlahan berubah
Pikiran perlahan berubah
Perasaan perlahan berubah
Dan banyak hal lainnya perlahan berubah...
Suka tidak suka, mau tidak mau, sedikit atau banyak, sesuatu akan berubah seiring berjalannya waktu. Entah itu berubah menjadi lebih buruk atau lebih baik. Yang pasti bersiaplah untuk kemungkinan yang terburuk, namun tetap berharap untuk yang terbaik...
Prioritas perlahan berubah
Keinginan perlahan berubah
Kebiasaan perlahan berubah
Doa perlahan berubah
Pikiran perlahan berubah
Perasaan perlahan berubah
Dan banyak hal lainnya perlahan berubah...
Suka tidak suka, mau tidak mau, sedikit atau banyak, sesuatu akan berubah seiring berjalannya waktu. Entah itu berubah menjadi lebih buruk atau lebih baik. Yang pasti bersiaplah untuk kemungkinan yang terburuk, namun tetap berharap untuk yang terbaik...
Minggu, 14 Juni 2015
Untitle
Why this so damn hurting me, God...
Tuhan...
kutitipkan gadis kecil kami pada Mu, jaga dan lindungi dia dimanapun dia berada.
Kuatkan dia Tuhan, agar tetap tegar saat melihat sesuatu yang tidak pernah ingin dia lihat.
Ceriakan dia selalu, alihkan pikirannya.
I am not her mother, but i really love her...
Dear you my little princess...
Big girl dont cry...
Entah mengapa butiran hangat ini mengalir sangat deras. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkannya. Tentu saja ini semua beralasan. Aku melihat jelas bagaimana penolakan dan rasa sedih yang tengah ia sembunyikan.
kutitipkan gadis kecil kami pada Mu, jaga dan lindungi dia dimanapun dia berada.
Kuatkan dia Tuhan, agar tetap tegar saat melihat sesuatu yang tidak pernah ingin dia lihat.
Ceriakan dia selalu, alihkan pikirannya.
I am not her mother, but i really love her...
Aku tau, banyak pertanyaan dikepalanya yang tak pernah kuasa ia lontarkan, dan hingga kini ia tak pernah mendapat jawaban. Salah satunya, mengapa ia 'berbeda' dengan kebanyakan anak seusianya. Aku tau, dibalik senyum ceria dan senandung nyanyiannya batinnya menjerit. Aku tau dia merasakan perih dan menyembunyikannya.
Sabarlah sayang, tegakkan kepalamu. Tuhan berikan ini semua padamu karna kamu kuat. Meski tak pernah ada yang meminta maaf padamu karna telah membuatmu tersakiti, tapi aku akan selalu mendoakanmu. Iya, cuma doa. Karna aku tak punya kapasitas dan tak berhak atas kamu. Tapi bagaimanapun juga, kamu adalah salah satu sumber semangatku. Aku akan mengusahakan yang terbaik untukmu.
Aku tau kamu terkejut. Kamu masih terlalu kecil untuk mengalami dan mengerti semua. Jangan sedih gadis kecilku, Tuhan punya rencana besar untukmu. Kemarin kamu bilang kalau tidak ada orang yang menyayangimu, itu tidak benar, karna kami sangat menyayangimu. Kamu, harta yang sangat berharga untuk kami :')
Selasa, 09 Juni 2015
Menikmati Hidup Tanpa Jejaring Sosial
Yaaa... ternyata hidup emang lebih "berasa" tanpa adanya jejaring sosial.
I mean,
Menjalani hidup lebih terasa nikmat dan jungkir baliknya tanpa adanya kewajiban update something in social media. Misal, lagi hang out ke suatu tempat dan yang pertama kali terbersit dikepala adalah buka gadget, wajib posting sesuatu dulu. Atau... pergi ke tempat makan dan 'merasa' haram hukumnya kalo makanannya langsung dimakan tanpa difoto dulu untuk kemudian dishare di jejaring sosial (heiiii makanan itu buat dimakan, bukan buat difoto). Atau juga lagi banyak masalah lantas mengeluh yang berlebih-lebihan di socmed, mengeluh itu manusiawi sih ya, tapi ada baiknya kalo langsung aja mengeluh dengan yang sudah pasti mendengar dan memberikan solusi untuk segala permasalahan kita, yaitu Tuhan. Tujuan melakukan hal yang demikian "supaya apa" ya tergantung niatan yang ada dihati masing-masing ya. Terserah sih. Maybe i ever do that, tapi makin kesini aku ngerasa sepertinya ngga penting dan bikin aku ga bener-bener menikmati hidup. Niat yang sebelumnya pergi ke suatu tempat buat seneng-seneng malah berubah jadi pergi ke suatu tempat biar bisa update kayak orang-orang (itu temen gueh...)
Sekarang sih aku alhamdulillah nggak social media freak yang kesini dikit share atau ngelakuin apa gitu di share. Kenapa aku bilang alhamdulillah, ya karena aku ingin benar-benar menikmati dunia nyata, melihat apa yang ada disekitarku, bukan terfokus didunia maya belaka yang kadang malah cenderung pencitraan, nggak sesuai dengan kenyataan. Itu aku lho ya.
Selain itu juga pasti banyak orang yang menggunakan sotoy opinionnya, ngejudge orang lain hanya berbekal akun sosial media yang dimiliki orang itu. Kayak misalnya si A update status galau berarti dia pasti sedang galau, nggak juga sih ya, bisa aja dia update status sambil nongkrong atau sambil ngupil atau pup, nggak ada yang tau. Atau dia ngga pernah posting foto bareng pasangan berarti dia fix jomblo, nggak gitu jugaaa... Kita nggak tau apa-apa lho, cuma Tuhan yang tau segalanya. Kan jadi rentan menghakimi orang lain kalo gitu.
Selain itu sering-sering buka akun jejaring sosial bisa bikin khilaf. Kayak sering-sering buka IG dan di timeline penuh postingan olshop yang bikin hati dan dompet menjerit (pengalaman pribadi). Kadang juga lumayan bikin penyakit hati, kayak liat postingannya mantan yang dulu paling disayang gonta ganti pasangan, langsung keluar sumpah serapah buat si mantan, halah. Nggak lah ya, itu cuma contoh.
Aku bilang begitu bukan berarti aku hapus all of my account social media, nggaaak. Aku masih butuh informasi dan berita karna seriously aku udah jarang nonton tv. Ya gimana nggak jarang, kesempatanku nonton tv itu cuma malem karna siang aktifitas kan, tapi pas malem itu Mak gue lagi menjalankan ibadah nonton dangdut academy, jangan diganggu, senggol bacok. Jadinya kan mending aku kabur kekamar nonton drakor. Hiks. Lah malah curhat panjang lebar. Balik ke topik ya, jadi gitu, aku tetap pake jejaring sosial sesekali biar tau informasi yang lagi hits, sesekali juga update sesuatu kalo emang lagi bener-bener senggang atau lagi nunggu. Kalo lagi hang out kemana gitu aku ga akan update karna ribet, dan aku tau ga bakal ada juga yang kepo dengan keberadaan aku, haha. Ya biarin sih orang bilang aku nggak kekinian, emang kenyataannya begitu, aku mah anaknya segini segini aja ngga terlalu ngikutin trend. Gapapa...
Kalo orang lain lebih seneng hidupnya dengan banyak-banyak update something dan heboh di socmed ya terserah, itu hak dia. Aku ngga permasalahin kok. Apa yang aku tulis disini murni pendapat pribadi dan ga akan aku paksain juga ke orang lain. Yang pasti aku kan mau hidup senyaman-nyamannya dan sebahagia-bahagianya. So, buat teman-teman yang bertanya kenapa nggak pernah lagi nongol di path, inilah jawaban dakuuu...
Langganan:
Postingan (Atom)