Senin, 14 Maret 2016

Nasihat Seseorang

Seseorang pernah berkata padaku, "Jangan pernah merasa bersalah dan meminta maaf atas sesuatu yang tidak atau kamu lakukan, yang sama sekali tidak merugikan orang lain. Yang tulus menyayangi kamu akan tetap tinggal disisimu dalam keadaan apapun, menerima segala kekuranganmu dan membantu memperbaiki kesalahanmu. Siapapun itu, baik keluarga, teman, ataupun pasangan. Itu adalah kekurangan, bukan kesalahan. Berhentilah merasa bersalah..."

Kurang lebih seperti itu. Tetapi, hingga detik ini terkadang perasaan bersalah itu muncul manakala aku tidak mampu bersikap layaknya orang-orang yang aku sebut 'normal'. Iya, aku melabeli diriku sendiri dengan sebutan 'aneh', karena aku tidak bisa bersikap seperti kebanyakan.

Selama ini aku kerap memaksakan diri agar bisa menjadi yang diekspektasikan orang lain. Aku tau itu melelahkan dan menguras tenaga. 

Saat ini aku berusaha berdamai dengan diriku sendiri. Melakukan apa yang hatiku katakan, karna kata hati selalu jujur. Menerima apa yang telah Tuhan beri padaku.

Minggu, 10 Januari 2016

Hanya Itu Saja

Dulu, seorang lelaki pernah berkata kepadaku ketika aku menangis. Dia berkata seperti ini "Jangan menangis lagi, kamu jelek sekali kalau menangis". Dia berkata seperti itu sambil memberikanku setangkai mawar merah muda dan menggengam erat tanganku.

Setelah itu, seorang lelaki lainnya pernah berkata kepadaku "Menangis saja jika kamu ingin, lepaskan semuanya. Menangis memang tidak menyelesaikan masalahmu, tapi setidaknya bebanmu sedikit berkurang". Lelaki ini berbicara diseberang telepon.

Dan
Saat ini aku tidak sedang bersama salah satu dari kedua lelaki tersebut. Meskipun begitu aku berterima kasih kepada mereka yang pernah peduli.

Terimakasih banyak.

Saat ini aku hanya sedang mencari sosok pria yang ada ketika aku menangis, pria yang bersedia menangis bersamaku, kemudian kami akan tertawa bersama setelah menangis.

Hanya itu saja...