Senin, 21 Desember 2015

Dua Ribu Lima Belas

355/365

Ya, 10 hari menjelang tahun 2016

Bisa dibilang tahun ini adalah tahun dimana aku sedang merangkak dan meraba jalan menuju tempat yang aku inginkan. Tahun ini tahunnya aku merasakan kegamangan tentang profesi seperti apa yang cocok untuk orang yang sepertiku. Tahun ini, mungkin hingga tahun depan dan seterusnya, aku sedang mencoba menjalani profesi demi profesi hingga aku temukan yang benar-benar klik dan cocok untukku. Iya, aku betul-betul merangkak dari bawah. Aku masih ingat bagaimana diawal hingga tengah tahun kemarin pekerjaanku adalah mengantar lamaran dari satu perusahaan ke perusahaan, ikut tes, interview sana-sini, dan merasakan bagaimana pahitnya penolakan. Kemudian aku mengikuti kata orang, aku harus begini aku mesti begitu. Aku turuti...

Ketika dalam masa pengangguran, aku menjalani profesi sebagai writer freelance, i mean joki skripsi. Yuhuuu. Aku bahkan tidak percaya dengan otak yang pas-pasan seperti ini mau sok ngebantuin skripsi orang. Bahkan ngerjain skripsi sendiri aja kemarin masih kacau balau. Tapi ya begitulah kenyataannya. Aku begadang sampe jam 3 bahkan jam 4 pagi untuk menikmati keheningan malam dengan berkonsentrasi, berfikir keras, keras sekali. Bisa dibilang aku lebih serius mengerjakan skripsi 'klien' (iyain aja) dibanding skripsiku sendiri. Whatever lah ya, yang penting waktu itu aku bisa beli kebutuhan bulanan sendiri, belanja, dll tanpa mengemis ke orang tua. 

Kira-kira bulan Mei kemarin, aku diterima kerja, ini baru beneran freelance. Aku tidak mau bercerita secara detilnya disini, sudah cukup aku bercerita panjang lebar di diary or my first diary yang hanya bisa diakses oleh aku dan Tuhan a.k.a buku harian. Biarlah aku saja yang tau bagaimana rasanya. Yang pasti waktu itu aku hanya mendapatkan uang transport dan makan siang, nggak digaji man! How cool! (nggak digaji bangga).

1 bulan saja disana dan aku pikir sudah cukuplah pelajaran dan pengalaman yang lumayan berharga yang aku dapat. Kemudian aku kerja disebuah perusahaan swasta, sebagai administrator, customer care, dan online marketing. Banyak yaa! Capek, bukan cape fisik. Tapi lebih ke cape hati dan fikiran. Terlalu membebani and i can't enjoy it. Dan... rahasia. Yaudahlahya, cukup aku dan Tuhan saja yang tau. Yang pasti disana juga aku dapat pengalaman dan pelajaran baru yang berharga. Nggak boleh ya nyeritain keburukan perusahaan, biar gimanapun aku pernah cari duit dari sana.

Satu hal yang aku dapatkan, ternyata aku tipe orang yang tidak betah dengan aturan orang lain karna aku punya aturan sendiri. Walaupun aku termasuk yang disiplin dan on time selama menjadi karyawati. Tapi gitulah, aku nggak betah. Aku merasa waktuku digunakan untuk sesuatu yang 'dipaksakan'. Bukan atas keinginan ku. Aku sangat tidak menikmatinya bahkan aku merasa kacau, sungguh.

Dan sekarang... Aku sudah resign dari sana. I feel free! Rasanya benar-benar lega. Rasanya kayak lagi kebelet pup selama 6 bulan terus nemu toiletnya baru sekarang #yakali

"Untuk yang masih mencari tau apa yang benar-benar diinginkan, coba mulai cari tau apa yang tidak diinginkan" Falla Adinda.

Hmm.. aku tidak suka rutinitas yang monoton seperti ngantor dari jam 8 sampai jam 5. Aku tidak suka waktuku direnggut untuk sesuatu yang tidak aku inginkan.Aku juga tidak suka diatur orang lain, apalagi sampai isi kepalaku diatur orang lain. Tapi tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti aku akan masuk ke perusahaan lain untuk mencoba sesuatu yang baru #RiaAnaknyaLabil

Sekarang... aku harus berusaha lebih keras, menggali potensi atau ketertarikan atau hobiku sendiri. Belajar lebih keras lagi. Melakukan apa yang aku sukai. Menemukan profesi yang bisa aku cintai sepenuh hati.

"Pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar" Ridwan Kamil.

Hmm sepertinya aku sangat mewakili anak-anak socmed kekinian yang gampang terdistraksi membaca quote-quote bijak di socmed dibanding nasihat orang tua ya... Enggaklah, ria ngga gitu kok. Kadang quote-quote seperti itu bisa membuat kita tertohok dan membatin "Ah, benar sekali.."

Baiklah sepertinya cukup curhatan informal panjang lebar semi nggak jelas dari aku. Yang jelas saat ini aku harus berusaha, berdoa, dan belajar lebih keras lagi. Aku tau apa yang harus aku lakukan untuk kehidupanku hari ini dan seterusnya dan jauh kedepannya.

Because life isn't about today and tomorrow. It include future...