Rabu, 16 Juli 2014

MALAIKAT KECILKU


Kamu, makhluk mungil yang dikirimkan Allah untuk kami disaat yang tepat. Saat kami berada dititik terendah. Saat kami sedang diberi ujian oleh Allah. Kamu hadir. Membawa tawa. Menjadi hiburan. Pembangkit semangat.
Nak, kamu kini telah beranjak dan bertumbuh besar. Kamu nakal, iya kamu nakal. Tapi aku tau itu adalah bentuk penolakanmu terhadap keadaan. Aku tau kamu tidak menginginkan keadaanmu sekarang ini. Itu bukan salahmu, Nak. Ketahuilah orang-orang sangat menyayangimu meskipun tak jarang kamu dimarahi karena kelakuan nakalmu.
Kamu hanya anak kecil yang masih lugu dan polos. Aku ingin mengajarimu, membimbingmu, merawatmu menjadi anak baik, karena sebetulnya kamu anak yang sangat baik. Tapi aku tidak punya kapasitas untuk itu. Karena aku bukan Ibumu. Aku ingin mewujudkan apapun yang kamu mau, tapi sekali lagi aku belum memiliki kemampuan yang memadai untuk menuruti pintamu. Tapi percayalah Nak, aku akan selalu ada saat kau butuh pelukan. Saat kau menangis memanggil namaku, meskipun saat itu aku sedang tertidur lelap, aku akan bangun untukmu.
Tahukah kamu, sewaktu kau masih bayi aku pernah berjanji akan membuatmu bahagia suatu hari nanti. Aku masih ingat janji itu, janji yang aku ucapkan dalam hati saat kau sedang tertidur pulas didalam ayunan. Aku akan berusaha mewujudkannya. Percayalah.
Aku tidak ingin kamu tumbuh menjadi anak yang berkepribadian buruk dikarenakan keadaanmu saat ini, sungguh aku tidak menginginkan itu. Aku akan selalu menyediakan waktuku untuk mengajarimu meskipun sedikit. Tapi sayang sekarang waktu kebersamaan kita sudah tak banyak. Kau banyak berada diluar sana. Aku takut kamu terkontaminasi oleh kenakalan anak-anak lain. Aku merindukanmu, sangat merindukanmu. Tahukah kamu, saat aku menulis ini air mataku tumpah ruah tak tertahankan. Dan kamu pasti akan menangis ketika melihatku menangis, meski seringkali kau menutupi air matamu dan bersembunyi atau menenggelamkan kepalamu dikakiku.
Baru saja tadi sore kita tertawa. Kita menertawakan celanamu yang robek yang sedang ingin kujahit. Tawamu lepas sekali. Aku ingin kamu tertawa terus seperti itu. Aku tidak ingin kau menjadi anak cengeng.
Aku rindu shalat bersamamu. Aku rindu saat-saat sehabis shalat kau mendoakanku dengan berbisik-bisik. Semoga Allah kabulkan do’amu, sayang. Kamu bilang, kalau aku sudah menikah nanti kau ingin ikut denganku. Ucapanmu sungguh polos.
Terimakasih kamu telah menjadi teman curhat untukku, yang selalu rela berbagi makanan, berbagi cerita, dan hal-hal lainnya. Aku selalu berdo’a kamu tumbuh menjadi anak yang baik, yang manis, yang patuh, yang cerdas. Orang-orang menyayangimu. Kami semua sayang padamu. Jangan nakal, sekolah yang baik, Allah akan senantiasa melindungi dan menguatkanmu. Perpisahan kedua orang tuamu tidak sama sekali kau inginkan. Kamu anak yang belum ada dosa sama sekali. Bunda sayang kamu.
Teruntuk malaikat kecilku, Nadia.

Selasa, 08 Juli 2014

ME

10 kata yang mewakili saya 
1. Taurus
2. Introvert
3. Pendiam
4. Pemalu
5. Cengeng
6. Minimalis
7. Anti-debat
8. Eccedentesiast
9. Apatis
10. Downtoearth (aamiin)

TAURUS
Saya pemilik zodiak berlambang kepala sapi tersebut karna saya lahir pada 27 april 1991. Taurus identik dengan sifat buruknya yaitu keras kepala, dan sisi baiknya setia. Bukan orang yang terlalu percaya ramalan apalagi ramalan zodiak, tapi saya hanya menjadikannya sebagai sugesti. Keras kepala dalam artian keras kepala atau bersikukuh mengejar apa yang saya inginkan, apa yang saya cita-citakan. Setia, saya mengklaim diri saya setia tentu saja. Sejauh ini saya tidak pernah berkhianat pada pasangan saya ataupun sahabat saya.

INTROVERT
Saya termasuk kaum minoritas dimuka bumi ini. Introvert. Makhluk yang as always dianggap aneh ataupun freak sama beberapa kaum mayoritas ekstrovert. Secara orang yang ekstrovert itu menyenangkan, supel, seru, beda jauh sama introvert yang sedikit anti-sosial, penyendiri, pendiam, tidak mudah bergaul. Tapi sejauh ini saya nyaman dengan diri saya sendiri dan tidak ingin memaksakan diri untuk menjadi ekstrovert. Eh tapi jangan salah, orang-orang introvert ini bisa lebih "gila" dari orang ekstrovert, tetapi hanya dengan orang-orang yang sudah sangat akrab dengan mereka.

PENDIAM
Ini kurang lebih sama lah sama yang diatas. Saya pendiam. Saya tidak ramah apalagi sama orang-orang asing, orang yang baru saya kenal. Saya tidak suka basa basi. Sangat tidak suka. Tapi saya bisa menjadi orang yang sangat berisik dan tidak bisa diam, tentunya dengan orang yang sudah sangat akrab dengan saya.

PEMALU
Pemalu disini mungkin dalam artian saya tidak suka jadi pusat perhatian. Jika saya berjalan kaki dan ada jalan dekat tapi saya harus melewati segerombolan orang yang sedang 'nongkrong', dan ada jalan sepi tapi jauh, maka saya memilih yang kedua. Seperti itulah kira-kira. Tapi kalau untuk sesuatu yang mengharuskan saya untuk tampil, Insyaallah saya nggak ada malunya. Dari jaman SD sampai SMA saya adalah banci tampil yang harus ada diatas panggung tiap ada event. Saya tidak mau jadi penonton.

CENGENG
Iya saya cengeng. Dipancing dengan hal yang sedih sedikit saja, nangis. Pokoknya saya juara lah soal nangis-nangisan.

MINIMALIS
Tinggi badan saya kurang lebih 154 cm dan berat badan saya 42 kg. Usia saya saat ini 23 tahun. Udah gitu aja.

ANTI-DEBAT
Saya paling tidak suka lihat orang berdebat, walaupun yang berdebat itu presiden. Jadi kalau ada orang yang berdebat saya selalu memilih untuk menjauh, atau kalau tidak bisa menjauh maka saya sumpal telinga saya pakai headset. Pun saya sendiri tidak suka berdebat. Saya pasti kalah. Dan saya akan mengalah. Lagian kata Nabi kan "Disediakan rumah disurga bagi yang menghindari debat meskipun dia benar" (Itu hadis tapi lupa hadis riwayat apa).

ECCEDENTESIAST
Mungkin ada yang baru dengar kata-kata ini ya. Eccedentesiast itu orang yang suka menyembunyikan kesedihannya sendirian. Sesedih apapun ditutupi dengan senyum "fake" nya kalau lagi ketemu dengan orang lain. Bukannya nggak mau curhat, tapi saya pribadi sangat selektif untuk curhat baik itu orang yang ingin saya curhatin ataupun isi curhatnya.

APATIS
Ini hal terburuk yang ada pada diri saya yang sulit hilang. Saya sangat cuek. Nggak "ngeh". Tidak peka. Bahkan kadang tidak peduli.

 
DOWN TO EARTH
Rendah diri maksudnya, ini sih sebagai sugesti aja, do'a. Karena saya tidak suka orang sombong. Oh iya, saya paling tidak suka kalau orang menyamakan antara tidak ramah dan sombong. Iya saya tidak ramah, tapi Insyaallah saya tidak sombong. Sombong itu kan tidak mau menerima kebenaran dan menghina orang lain (kata Nabi lho).

Udah segitu saja sekelumit tentang diri saya. Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca :)